Jelang Pilpres 2019, Sejumlah Figur Telah Bermunculan

Jelang Pilpres 2019, Sejumlah Figur Telah Bermunculan
kolomaktual.Ada beberapa tokoh yang disinyalir akan menjadi penantang Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019. Mulai dari Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo, hingga Sam Aliano. Nama terakhir, merupakan politisi sekaligus pengusaha naturalisasi asal Turki. Sam Aliano akan menjadi alternatif bagi masyarakat Indonesia selain sosok lainnya yang akan berusaha menggeser Jokowi dari Istana Negara.

“Jadi, ada orang yang sangat sederhana, tidak tahu asal-usul darimana, tiba-tiba berani menantang sekelas beliau (Jokowi). Ibarat kata, ada orang baru, naik ring tinju, berani menantang Mike Tyson,” ujar Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun. Menurut Rico, hal itu tidak dapat dianggap main-main. Khususnya bagi Jokowi yang diproyeksikan kembali mencalonkan diri sebagai petahana Presiden RI.

Rico merefleksikan situasi saat ini dengan zaman orde baru yang dipimpin Presiden Soeharto. Saat itu, terang Rico, orang berbisik-bisik tentang Soeharto saja tidak berani, apalagi menantangnya. Artinya, Rico menegaskan, kharisma seorang pemimpin menjadi syarat mutlak agar dapat bertahan di mata rakyat.

“Kalau kita melihat di negara-negara yang pemimpinnya sangat kuat, boro-boro mengkritik secara terbuka. Bahasa sederhananya, ngobrol di warung kopi saja tidak berani. Nah, beliau (Sam Aliano) ini muncul ke permukaan. Ada message (pesan) yang mungkin perlu diperhatikan oleh Pak Jokowi,” paparnya.

Sebaliknya lanjut Rico, dari pihak calon penantang juga membutuhkan keberanian dan nyali yang kuat untuk menantang sang juara bertahan. Apalagi melawan calon pemimpin yang telah pernah menjabat sebelumnya.

“Saya melihat ada semacam keberanian, meski saya tidak tahu latar belakangnya, tapi beliau (Sam Aliano) mendeklarasikan bahwa, ‘Pak Jokowi lawan saya saja.’Jadi sampai pada titik seperti itu, masih ada orang seperti pak Sam ini yang berani menantang Jokowi,” tutur Rico.

Berdasarkan hasil survei Median beberapa waktu lalu, terbukti bahwa sebagian besar masyarakat ingin ada pergantian presiden di tahun 2019 mendatang. Dalam hasil survei yang dilakukan sepanjang 24 Maret hingga 6 April 2018, diketahui ada 46,37% responden ingin presiden diganti oleh tokoh lain. Artinya, responden tidak ingin Jokowi kembali menjabat Presiden di periode berikutnya.

Sementara itu, sebesar 45,22% responden masih berharap Jokowi menjabat kembali sebagai presiden hingga 2024. Sisanya, yakni 8,41% tidak menjawab. “Yang ingin Jokowi diganti ada 46,37%. Pak Sam ini termasuk di dalamnya. Walaupun sangat tipis, maksud saya begini, Pak Sam ini versi lain dari hashtag (tagar) #2019GantiPresiden,” jelasnya.

Seperti sebelumnya, hal serupa dapat terjadi jika Pilpres dilaksanakan pada saat survei dilakukan. Jokowi memang memiliki elektabilitas tertinggi, yakni 36,2%. Namun, 63,8% sisanya dimiliki oleh belasan capres lain.

Survei tersebut melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia. Margin of error mencapai kurang lebih 2,9% dan tingkat kepercayaan survei mencapai 95%. Sampel dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menhub: 80 Persen Truk Barang Di Indonesia Overload

2018 Dan 2019, ADB Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,3%

DPR RI Mempertanyakan Sistem Keamanan Facebook Dalam Melindungi Data Pengguna